Oleh : Rina Nuraeni, S.Pd.
Pembelajaran Daring
Materi 1 : Pengenalan tentang Virus
Penyelidikan tentang objek-objek berukuran sangat kecil dimulai sejak
ditemukannya mikroskop oleh Antony van Leeuwenhoek (1632-1723). Perkembangan
mikroskop ini mendorong berbagai penemuan di bidang biologi, seperti penemuan sel,
bakteri, dan partikel mikroskopis yaitu virus. Virus merupakan suatu partikel yang
masih diperdebatkan statusnya apakah ia termasuk makhluk hidup atau benda mati.
Virus dianggap benda mati karena ia dapat dikristalkan, sedangkan virus dikatakan
benda hidup, karena virus dapat memperbanyak diri (replikasi) dalam tubuh inang (Cendrianto Deni : hal 8)
1. Ciri-Ciri, Ukuran dan Bentuk Virus
Virus memiliki ukuran sangat renik yaitu antara 25-300 nm. Virus yang berukuran paling kecil adalah virus polio. Panjang tubuhnya hanya 25 nm. Virus yang paling besar adalah virus penyerang bakteri yang panjang tubuhnya 100 nm dan virus TMV yang panjang tubuhnya 300 nm.
Bentuknya tergantung pada jenisnya. Ada yang berbentuk bulat, batang, oval, silindris, kubus, tidak
beraturan dan ada pula yang berbentuk huruf T. Virus yang berbentuk bulat misalnya virus penyebab influenza dan virus penyebab AIDS. Virus yang berbentuk batang misalnya virus TMV, virus yang berbentuk oval misalnya virus rabies dan virus yang berbentuk T misalnya virus yang menyerang bakteri (bakteriofage).
2. Struktur Virus
Virus paling sederhana terdiri dari asam nukleat yang dibungkus kapsid yang disebut nukleokapsid. Virus yang hanya terdiri dari nukleokapsid disebut virus telanjang.
Selain nukleokapsid ada virus yang memiliki bagian luar seperti selubung, ekor, kepala dan lain-lain. Virus yang seperti ini disebut virus kompleks. Berikut akan kita bahas struktur virus kompleks:
a) Virus berselubung
Virus berselubung ditandai dengan nukleokapsid yang diselubungi oleh suatu membran pembungkus, misalnya pada virus influenza, virus herpes dan HIV.
b) Bakteriofage
3. Cara hidup dan Penyebaran Virus
Virus menunjukkan ciri kehidupan hanya jika berada pada sel organisme sel lain. Sel inang virus berupa bakteri, mikroorganisme eukariot, sel tumbuhan dan sel hewan serta sel manusia. Virus yang menyerang tumbuhan dapat masuk kedalam tumbuhan lain, terutama hewan melalui perantara serangga. Virus yang menyerang tumbuhan atau hewan serta manusia dapat masuk ke dalam tubuh hewan atau manusia lain misalnya melalui makanan, minuman, udara, darah, luka dan gigitan.
4. Perkembangbiakan Virus
Perkembangbiakkan virus / replikasi. Untuk berkembangbiak, virus memerlukan lingkungan sel yang hidup. Oleh karena itu, virus menginfeksi sel bakteri, sel hewan, sel tumbuhan dan sel manusia. Ada dua macam cara virus menginfeksi bakteri, yaitu secara litik dan secara lisogenik.
Pada infeksi secara lisogenik, virus tidak menghancurkan sel, tetapi berintegrasi dengan DNA sel induk. Dengan demikian, virus akan bertambah banyak pada saat sel inang membelah.
Pada prinsipnya cara perkembangbiakan virus pada hewan maupun tumbuhan mirip dengan yang berlangsung pada bakteriofag seperti yang diuraikan berikut ini.
Infeksi secara litik melalui fase-fase berikut ini:
a. Fase Absorpsi
Pada fase Absorpsi, fage melekat di bagian tertentu dari dinding sel bakteri dengan serabut ekornya. Daerah perlekatan itu disebut daerah reseptor, daerah ini khas bagi fage sehingga fage jenis lain tidak dapat melekat di tempat tersebut.
b. Fase Penetrasi
Meskipun tidak memilki enzim untuk metabolisme, bakteriofage memiliki enzim lisosom yang berfungsi merusak dinding sel bakteri. Setelah dinding sel bakteri terhidrolisi, maka
c. Fase Replikasi dan Sintesis
Pada fase ini, fage merusak DNA bakteri dan menggunakannya sebagai bahan untuk replikasi dan sintesis. Pada fase replikasi, fage menyusun dan memperbanyak DNAnya. Pada fase sintesis, fage membentuk selubung selubung protein (kapsid) baru. Bagian-bagian fage yang terdiri dari kepala, ekor dan serabut ekor telah terbentuk.
d. Fase Perakitan
Komponen-komponen fage akan disusun membentuk fage baru yang lengkap dengan molekul DNA dan kapsidnya
e. Fase Pembebasan atau lisis
Setelah fage dewasa, sel bakteri akan pecah (lisis), sehingga fage yang baru akan keluar. Jumlah virus baru ini dapat mencapai 200 buah. Pembentukkan partikel bakteriofage melalui siklus litik ini memerlukan waktu 20 menit.
Infeksi secara lisogenik melalui fase-fase berikut ini:
a Fase Absorpsi dan Infeksi
Pada fase absrpsi dan infeksi peristiwa yang terjadi sam halnya dengan fase absropsi pada infeksi secara litik. Fage menempel di tempat yang tepat yang spesifik pada sel bakteri.
b) Fase Penetrasi
Pada fase ini, fage melepas enzim lisozim sehingga dinding sel bakteri berlubang. Selanjutnya, DNA fage masuk ke dalam sel bakteri.
c) Fase Penggabungan
DNA virus bergabung dengan DNA bakteri membentuk profage. Dalam bentuk profage, sebagian besar gen berada dalam fase tidak aktif, tetapi sedikitnya ada satu gen yang selalu aktif. Gen aktif berfungsi untuk mengkode protein reseptor yang berfungsi menjaga agar sebagian gen profage tidak aktif.
d) Fase Replikasi
Saat profage akan bereplikasi, itu artinya DNA fage juga turut bereplikasi. Kemudian ketika bakteri membelah diri, bakteri menghasilkan dua sel anakan yang masing-masing mengandung profage. DNA fage (dalam profage) akan terus bertambah banyak jika sel bakteri terus menerus membelah. Bakteri lisogenik dapat diinduksi untuk mengaktifkan profagenya. Pengaktifan ini mengakibatkan terjadinya siklus litik.
5. Klasifikasi Virus
Nama famili ditandai dengan akhiran viridae. Nama subfamili diberi akhiran virinae Nama akhiran genus diberi akhiran virus. Lwoff, Horne & Tournier adalah ahli dlm taksonomi virus, berdasarkan kriteria :
1. Jenis asam nukleat (DNA/ RNA) berantai ganda/ tunggal
2. Ukuran & morfologi tmsk tipe simetri kapsid
3. Adanya enzim spesifik, terutama polimerase RNA & DNA yang penting bagi replikasi genom
4. Kepekaan thd zat kimia & keadaan fisik
5. Cara penyebaran alamiah
6. Gejala-gejala yang timbul
7. Ada tidaknya selubung
8. Banyaknya kapsomer untuk virus ikosohedarial/ diameter nukleokapsid untuk virus helikoidal
Saat ini telah lebih dari 61 famili virus diidentifikasi, 21 diantaranya mempunyai anggota yang mampu menyerang manusia & hewan.
Berdasarkan jenis asam nukleatnya virus dikelompokkan menjadi dua, yaitu virus DNA (Deoxyribo Nukleic Acid) dan virus RNA (Ribo Nuckeic Acid).
a. Virus DNA
Virus ini memiliki asam nukleat DNA. Berikut ini adalah beberapa nama famili virus DNA beserta contohnya:
Myoviridae, contohnya Fag T4/Bakteriofage (virus pada bakteri)
Herpesviridae, contohnya Simplexvirus (virus herpes) dan Cytomegalovirus.
Circiviridae, contohnya Chicken anemia virus (virus anemia pada ayam).
Hepadnaviridae, contohnya Orthohepadnavirus (virus hepatitis B pada manusia).
Parvoviridae, terdiri atas tiga genus yaitu Parvovirus, Densovirus dan Adenoassosiatedvirus.
Papvoviridae, terdiri atas dua genus yaitu Papillomavirus dan Polyomavirus.
Adenoviridae, terdiri atas dua genus yaitu Ma stadenovirus dan Aviadenovirus.
Iridoviridae, terdiri atas dua genus yaitu Typulla dan Iridovirus.
Poxviridae, contohnya Orthopoxvirus.
b. Virus RNA
Virus ini memiliki asam nukleat RNA. Virus ini mempunyai beberapa famili sebagai berikut:
Picornaviridae, terdiri atas empat genus yaitu Rhinovirus, Enterovirus, Cardiovirus dan Aphthovirus.
Selain itu, berbagai jenis virus diklasifikasikan berdasarkan jenis sel inang. Inang spesifik terutama ditentukan dari kesesuaian reseptor pada permukaan sel inang tempat virus melekat. Berdasarkan jenis sel inangnya, virus diklasifikasikan dalam empat kelompok yaitu: virus bakteri, virus mikroorganime eukariot, virus tumbuhan dan virus
hewan.
1. Virus bakteri Virus bakteri adalah virus yang sel inangnya merupakan sel bakteri. Virus
bakteri mengandung materi genetik berupa DNA. Contoh virus bakteri adalah Escherichioa coli.
2. Virus mikroorganisme eukariot Virus mikroorganisme eukariot adalah virus yang sel inangnya berupa mikroorganisme yang tergolong eukariotik, seperti protozoa dan jamur. Virus ini mengandung RNA
3. Virus tumbuhan Virus tumbuhan adalah virus yang sel inangnya adalah tumbuhan yang sebagian besar mengandung RNA.
4. Virus Hewan Virus yang sel inangnya adalah sel hewan atau sel manusia. Virus ini mengandung DNA dan RNA. Contohnya adalah virus pada mulut dan kaki sapi serta virus rabies
pada anjing.
Selain itu terdapat kelompok virus yang belum dapat diklasifikasikan (unclassified
virus) karena banyak sifat biologiknya belum diketahui.
6. Penyakit yang disebabkan oleh virus
Beberapa penyakit yang disebabkan oleh virus yang mematikan
- Pilek
- Flu
- Cacar air
- Chikungunya
- Demam berdarah dengue
- Hepatitis viral
- Rabies
- Rubella
- Zika Virus
- HIV/AIDS
http://disdik.jabarprov.go.id/productlist
Cendrianto, Deni. 2020, Bahan Ajar Virus Biologi Kelas X Semester 1, Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Wilayah VI : Batujajar
https://www.alodokter.com/daftar-nama-penyakit-yang-disebabkan-oleh-virus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar