Senin, 16 Maret 2020

Pengenalan tentang Virus

Yuk Kepoin Si Virus ...
Oleh : Rina Nuraeni, S.Pd.

Pembelajaran Daring
Materi 1 : Pengenalan tentang Virus

Penyelidikan  tentang  objek-objek  berukuran  sangat  kecil  dimulai  sejak
ditemukannya mikroskop oleh Antony van Leeuwenhoek (1632-1723). Perkembangan
mikroskop ini mendorong berbagai penemuan di bidang biologi, seperti penemuan sel,
bakteri,  dan  partikel  mikroskopis  yaitu  virus.  Virus  merupakan  suatu  partikel  yang
masih  diperdebatkan  statusnya  apakah  ia  termasuk  makhluk  hidup  atau  benda  mati.
Virus  dianggap  benda  mati  karena  ia  dapat  dikristalkan,  sedangkan  virus  dikatakan
benda hidup, karena virus dapat memperbanyak diri (replikasi) dalam tubuh inang (Cendrianto Deni : hal 8)
1. Ciri-Ciri, Ukuran dan Bentuk Virus
Virus memiliki ukuran sangat renik yaitu antara 25-300 nm. Virus yang berukuran paling kecil adalah virus polio. Panjang tubuhnya hanya 25 nm. Virus yang paling besar adalah virus penyerang bakteri yang panjang tubuhnya 100 nm dan virus TMV yang panjang tubuhnya 300 nm.
Bentuknya tergantung pada jenisnya. Ada yang berbentuk bulat, batang, oval, silindris, kubus, tidak
beraturan dan ada pula yang berbentuk huruf T. Virus yang berbentuk bulat misalnya virus  penyebab  influenza  dan  virus  penyebab  AIDS.  Virus  yang  berbentuk  batang misalnya virus TMV, virus yang berbentuk oval misalnya virus rabies dan virus yang berbentuk T misalnya virus yang menyerang bakteri (bakteriofage).

2.  Struktur Virus
Virus paling sederhana terdiri dari asam nukleat yang dibungkus kapsid yang disebut nukleokapsid. Virus  yang  hanya  terdiri  dari  nukleokapsid  disebut  virus  telanjang.
Selain nukleokapsid ada virus yang memiliki bagian luar seperti selubung, ekor, kepala dan lain-lain. Virus yang seperti ini disebut virus kompleks.  Berikut akan kita bahas struktur virus kompleks:

a)  Virus berselubung
Virus  berselubung  ditandai  dengan nukleokapsid  yang  diselubungi  oleh  suatu membran pembungkus, misalnya pada virus influenza, virus herpes dan HIV.

b)  Bakteriofage


3. Cara hidup dan Penyebaran Virus 
Virus menunjukkan ciri kehidupan hanya jika berada pada sel organisme sel lain. Sel inang virus berupa bakteri, mikroorganisme eukariot, sel tumbuhan dan sel hewan serta sel manusia. Virus yang menyerang tumbuhan dapat masuk kedalam tumbuhan lain, terutama hewan melalui perantara serangga. Virus yang menyerang tumbuhan atau hewan serta manusia  dapat masuk ke dalam tubuh hewan atau manusia lain misalnya melalui makanan, minuman, udara, darah, luka dan gigitan.

4. Perkembangbiakan Virus
Perkembangbiakkan virus / replikasi. Untuk berkembangbiak, virus memerlukan lingkungan sel yang hidup. Oleh karena itu, virus menginfeksi sel bakteri, sel hewan, sel tumbuhan dan sel manusia. Ada dua macam cara virus menginfeksi bakteri, yaitu secara litik  dan secara lisogenik.
Pada infeksi secara lisogenik, virus tidak menghancurkan sel, tetapi berintegrasi dengan DNA  sel induk. Dengan demikian, virus akan bertambah banyak pada saat sel inang membelah.
Pada prinsipnya cara perkembangbiakan virus pada hewan maupun tumbuhan mirip dengan yang berlangsung pada bakteriofag seperti yang diuraikan berikut ini.
Infeksi secara litik melalui fase-fase berikut ini:
a.  Fase Absorpsi
     Pada  fase  Absorpsi,  fage  melekat  di  bagian  tertentu  dari  dinding  sel  bakteri dengan serabut ekornya. Daerah perlekatan itu disebut daerah reseptor, daerah ini khas bagi fage sehingga fage jenis lain tidak dapat melekat di tempat tersebut.
b.  Fase Penetrasi
     Meskipun  tidak  memilki  enzim  untuk  metabolisme,  bakteriofage  memiliki enzim lisosom yang berfungsi merusak dinding sel bakteri. Setelah dinding sel bakteri terhidrolisi, maka
c.  Fase Replikasi dan Sintesis
     Pada fase ini, fage  merusak DNA  bakteri dan menggunakannya sebagai bahan untuk  replikasi  dan  sintesis.  Pada  fase  replikasi,  fage  menyusun  dan memperbanyak  DNAnya.  Pada  fase  sintesis,  fage  membentuk  selubung selubung protein (kapsid) baru. Bagian-bagian fage yang terdiri dari kepala, ekor dan serabut ekor telah terbentuk.
d.  Fase Perakitan
     Komponen-komponen fage  akan disusun membentuk fage baru yang lengkap dengan molekul DNA dan kapsidnya
e.  Fase Pembebasan atau lisis
    Setelah fage  dewasa, sel bakteri akan pecah (lisis), sehingga fage yang baru akan keluar. Jumlah virus baru ini dapat mencapai 200 buah. Pembentukkan partikel bakteriofage melalui siklus litik ini memerlukan waktu 20 menit.

Infeksi secara lisogenik melalui fase-fase berikut ini:
a   Fase Absorpsi dan Infeksi
     Pada  fase  absrpsi  dan  infeksi  peristiwa  yang  terjadi  sam  halnya  dengan  fase absropsi  pada  infeksi  secara  litik.  Fage  menempel  di  tempat  yang  tepat yang spesifik pada sel bakteri.
b)  Fase Penetrasi
     Pada  fase  ini,  fage  melepas  enzim  lisozim  sehingga  dinding  sel  bakteri berlubang. Selanjutnya, DNA fage masuk ke dalam sel bakteri.
c)  Fase Penggabungan
     DNA virus bergabung dengan DNA bakteri membentuk profage. Dalam bentuk profage, sebagian besar gen berada dalam fase tidak aktif, tetapi sedikitnya ada satu gen yang selalu aktif. Gen aktif berfungsi untuk mengkode protein reseptor yang berfungsi menjaga agar sebagian gen profage tidak aktif.
d)  Fase Replikasi
     Saat  profage  akan  bereplikasi,  itu  artinya  DNA  fage  juga  turut  bereplikasi. Kemudian ketika bakteri membelah diri, bakteri menghasilkan dua sel anakan yang  masing-masing  mengandung profage.  DNA  fage  (dalam  profage)  akan terus  bertambah  banyak  jika  sel  bakteri  terus menerus  membelah.  Bakteri lisogenik  dapat  diinduksi  untuk  mengaktifkan  profagenya. Pengaktifan  ini mengakibatkan terjadinya siklus litik.


5. Klasifikasi Virus
Nama famili ditandai dengan akhiran viridae. Nama subfamili diberi akhiran virinae Nama akhiran genus diberi  akhiran virus. Lwoff, Horne & Tournier adalah  ahli dlm taksonomi virus, berdasarkan kriteria :
1.  Jenis asam nukleat (DNA/ RNA) berantai ganda/ tunggal
2.  Ukuran & morfologi tmsk tipe simetri kapsid
3.  Adanya enzim spesifik, terutama  polimerase  RNA  &  DNA  yang  penting bagi replikasi genom
4.  Kepekaan thd zat kimia & keadaan fisik
5.  Cara penyebaran alamiah
6.  Gejala-gejala yang timbul
7.  Ada tidaknya selubung
8.  Banyaknya kapsomer untuk virus ikosohedarial/ diameter nukleokapsid untuk virus helikoidal
Saat ini telah lebih dari 61 famili virus diidentifikasi, 21 diantaranya mempunyai anggota yang mampu menyerang manusia  & hewan.

Berdasarkan jenis asam nukleatnya virus  dikelompokkan  menjadi  dua,  yaitu  virus  DNA  (Deoxyribo  Nukleic  Acid)  dan virus RNA (Ribo Nuckeic Acid).
a. Virus DNA
Virus ini memiliki asam nukleat DNA. Berikut ini adalah beberapa nama famili virus DNA beserta contohnya:
Myoviridae, contohnya Fag T4/Bakteriofage (virus pada bakteri)
Herpesviridae,  contohnya  Simplexvirus  (virus  herpes)  dan Cytomegalovirus.
Circiviridae, contohnya Chicken anemia virus (virus anemia pada ayam).
Hepadnaviridae,  contohnya  Orthohepadnavirus  (virus  hepatitis  B  pada manusia).
Parvoviridae,  terdiri  atas  tiga  genus  yaitu  Parvovirus,  Densovirus  dan Adenoassosiatedvirus.
Papvoviridae, terdiri atas dua genus yaitu Papillomavirus dan Polyomavirus.
Adenoviridae,  terdiri  atas  dua  genus  yaitu  Ma  stadenovirus  dan Aviadenovirus.
Iridoviridae, terdiri atas dua genus yaitu Typulla dan Iridovirus.
Poxviridae, contohnya Orthopoxvirus.

b.  Virus RNA
Virus ini  memiliki asam nukleat RNA. Virus ini mempunyai beberapa famili sebagai berikut:
Picornaviridae,  terdiri  atas  empat  genus  yaitu  Rhinovirus,  Enterovirus, Cardiovirus dan Aphthovirus.

Selain itu, berbagai jenis virus diklasifikasikan berdasarkan jenis sel inang. Inang spesifik terutama ditentukan dari kesesuaian reseptor pada permukaan sel inang tempat virus  melekat.  Berdasarkan  jenis  sel  inangnya,  virus  diklasifikasikan  dalam  empat kelompok yaitu: virus bakteri, virus mikroorganime eukariot, virus tumbuhan dan virus
hewan.
1. Virus bakteri  Virus  bakteri  adalah  virus  yang  sel inangnya  merupakan  sel  bakteri.  Virus
bakteri  mengandung  materi  genetik berupa DNA. Contoh virus bakteri adalah Escherichioa coli.
2.  Virus mikroorganisme eukariot  Virus  mikroorganisme  eukariot  adalah virus  yang  sel  inangnya  berupa mikroorganisme  yang  tergolong eukariotik,  seperti  protozoa  dan  jamur. Virus ini mengandung RNA
3.  Virus tumbuhan  Virus  tumbuhan  adalah  virus  yang  sel inangnya adalah tumbuhan yang sebagian besar mengandung RNA.
4.  Virus Hewan  Virus yang sel inangnya adalah sel hewan atau  sel  manusia.  Virus  ini  mengandung DNA  dan RNA. Contohnya adalah virus pada mulut dan kaki sapi serta virus rabies
pada anjing.
Selain  itu  terdapat  kelompok  virus  yang  belum  dapat  diklasifikasikan  (unclassified
virus) karena banyak sifat biologiknya belum diketahui.

6. Penyakit yang disebabkan oleh virus
Beberapa penyakit yang disebabkan oleh virus yang mematikan
  • Pilek
  • Flu
  • Cacar air
  • Chikungunya
  • Demam berdarah dengue
  • Hepatitis viral
  • Rabies
  • Rubella
  • Zika Virus
  • HIV/AIDS
Sumber :
http://disdik.jabarprov.go.id/productlist
Cendrianto, Deni. 2020, Bahan Ajar Virus Biologi Kelas X Semester 1, Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Wilayah VI : Batujajar
https://www.alodokter.com/daftar-nama-penyakit-yang-disebabkan-oleh-virus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

The miracle of my life

 #Ceritadibalikbeberesbuku2 Inilah diantara sebagian saksi bisu perjuangan 3 th lalu... tiada henti syukurku atas moment ini, penghujung 201...