Sebuah Renungan di Hari Guru Nasional
Oleh :Rina Nuraeni, S. Pd
Kiriman dari Siti Nurjannah siswi kelas XI ATPH (atas nama OSIS SMKN SPP Tasikmalaya)
Subuh tadi dibangunkan dengan dering Hp sampai 3x. Siapakah gerangan?? Ternyata panggilan dari tim Humas memberitahukan bahwa Bp. Wakil Manajemen Mutu di sekolah memerlukan bantuan daftar perusahaan / Du/Di secepatnya. So, masih dasteran, langsung buka laptop. Belum sempat persiapan berangkat ke sekolah. tidak lupa setting dulu absen di aplikasi untuk ijin terlambat karena diperkirakan edit-edit data lumayan memerlukan waktu jadi takutnya gak sempat absen tepat pukul 7 di sekolah.
Sekitar pukul 8.00 tugas pertama selesai data disampaikan ke tim Humas.
Cek HP, ternyata ada WA masuk lagi, sekarang permintaan dari BKK untuk melaporkan peserta tes salah satu perusahaan yang deadline nya memang hari ini. Buka drive, editing, share.. Alhamdulillah selesai dua tugas pagi ini. Barulah bisa menyiapkan sarapan keluarga dan prepare berangkat ke sekolah.
Selesai menyiapkan sarapan, masuk lagi WA. sudah suudzan aja dikira tugas lagi yang harus segera, eh.. ternyata dari anak-anak SMKN SPP TASIKMALAYA mengirimkan ucapan selamat hari guru. Sungguh serasa tanaman kering tersiram hujan..
Seumpama pengembara kehausan mendapatkan setetes air..
NYesss.. Menyejukkan..
Setelah dari saat buka mata langsung fokus dengan pekerjaan bahkan sebelum jam kerja dimulai,he..he..
Perhatian seperti ini boleh jadi perhatian kecil yang tidak berarti bagi sebagian orang, tapi bagi saya, sangaaaat berarti. Kenapa??
Karena ini menunjukkan karakter siswa yang baik. Dengan adanya kepedulian memberikan ucapan selamat pada hari guru merupakan sikap empati. Inilah yang menjadi keharuan dan kebanggaan bagi saya sebagai guru. Sebuah keberhasilan kecil dari serangkaian tugas mendidik yaitu salah satunya menjadikan siswa berubah lebih baik dari sebelumnya.
Jika sekolah diibaratkan bengkel, maka siswa yang masuk ke bengkel tentu untuk diservice agar performanya lebih baik. Seandainya keluar dari bengkel, tidak ada peningkatan performa, bahkan lebih jelek dari sebelumnya, apa yang dapat kita simpulkan??? Ini sebagai bahan renungan.
Sudahkah sekolah kita membuat siswa berubah lebih baik performanya?
Sudah terampilkah kita menangani siswa seumpama mekanik handal?
Sudah layakkah kita dikategorikan pahlawan tanpa tanda jasa?
Sejauh manakah kita membimbing mereka menjadi anak-anak yang unggul?
Seberapa dalamkah peran kita menjadikan mereka anak-anak yang berakhlak mulia?
Seberarti apakah kita di dalam kehidupan siswa kita?
Sedalam apakah kerinduan mereka terhadap kita?
Sudahkah mereka bangga kepada kita sebagai gurunya?
Sudahkah kita menginspirasi mereka untuk menjadi lebih baik?
Jawabannya ada pada hati kecil kita.
Mohon maaf saya katakan bahwa guru sekarang sudah tidak penting lagi "di gugu dan ditiru", tetapi yang lebih penting adalah bagaimana kita sebagai seorang guru bisa "menginspirasi" anak-anak kita untuk menjadi lebih baik. Lebih baik dalam ukuran mereka tentunya karena pencapaian seseorang berbeda tergantung dari input setiap siswa ketika masuk di kelas/sekolah kita.
Digugu dan ditiru terkesan egois, bahwa guru lah yang lebih baik, lebih bagus, lebih segalanya, sehingga siswa harus menuruti apa kata guru. Padahal tidak sedikit siswa yang lebih baik dari gurunya. Tidak sedikit pula kita mendapat pelajaran berharga dari siswanya.
Bahkan banyak siswa yang lebih kreatif dari gurunya.
Di satu sisi dalam konteks menghormati yang lebih tua, okelah istilah digugu dan ditiru masih bisa digunakan. Tapi pada konteks lain saya lebih setuju kalau guru itu harus layak untuk ditauladani, untuk dijadikan inspirasi dalam kehidupan anak didik kita.
Tentu ini tugas yang sangat berat, tapi tidak ada yang tidak mungkin.
Beberapa hal berikut ini dapat dilakukan untuk menjadi guru inspiratif :
1. Melayani dengan hati
Terkadang ada guru yang terkesan cuek, asal masuk kelas, memberikan catatan, tanpa peduli kondisi siswanya, apakah cape nulis terus, ngantuk karena boring, dsb. Tetapi guru yang melayani dengan hati akan berusaha mengerti kebutuhan siswanya. Tidak memaksakan kehendaknya tetapi akan lebih manusiawi dan kooperatif.
2. Memposisikan diri sebagai orang terdekatnya
Meskipun kita hanya guru yang tidak ada hubungan darah dengan siswa, namun cobalah memposisikan diri sebagai orangtuanya/kakaknya/orang terdekatnya, dengan demikian mereka akan terbuka ketika ada masalah bahkan tidak takut menceritakan semua hal tentang kehidupannya.
3. Pelayanan 24 jam
Jadwal mengajar guru mungkin hanya 2-8 jam di kelas setiap minggunya, namun kita harus berusaha melayani mereka 24 jam. Dalam artian kita bersedia meluangkan waktu diluar jam tatap muka dikelas. Mungkin bagi sebagian guru dirasa sangat merepotkan karena banyak tugas tambahan lain. Tetapi ingatlah bahwa kita pahlawan tanpa tanda jasa, harus berani berkorban demi anak bangsa, apalagi ini hanya berkorban waktu. Siapa tahu dengan meluangkan sedikit waktu disela seabreg kesibukan kita, untuk sekedar membalas WA misalnya, hal ini mungkin sangat berarti bagi mereka.
Memang kita juga butuh privasi, dan perlu waktu untuk keluarga. Yaaa, pandai-pandailah mengatur waktunya. Jangan sampai ketika ada yang bertanya soal tugas/info apapun, kita sama sekali tidak menjawab. Kalau sibuk bisa lah dibuka ketika santai dan ditanggapi.
Yang pasti jangan sampai keluar kata "bukan waktunya,nanti saja di sekolah" Hal ini akan membuat batas yang lebar antara guru dan siswa, padahal kalau bisa saat itu kenapa tidak?? Kalaupun memang harus di sekolah sampaikanlah dengan baik.
4. Semua siswa sama istimewa
Kita harus memperlakukan semua siswa dengan adil, jangan sampai karena si A cantik, si B pinter, selalu diperhatikan dan disayang sementara si C yang malas, jarang sekolah, diacuhkan. Padahal justru anak-anak seperti si C lah yang perlu perhatian. Mereka yang "istimewa" ini (Istilah saya untuk anak-anak yang trouble maker) justru yang kurang perhatian. Sehingga berusaha mencuri perhatian dengan membuat masalah.
Kita tidak menjadi hebat dengan menjadikan anak-anak yang sudah pintar dan baik menjadi baik, akan tetapi kita akan lebih hebat ketika bisa menjadikan anak-anak yang tidak baik menjadi lebih baik.
5. Menghargai dan memotivasi
Sebagai guru kita harus bisa menghargai siswa. Karena yakinlah semua siswa mempunyai potensi yang dapat mereka kembangkan. Kita tidak berhak menjudge seseorang bahwa dia tidak akan bisa melakukan sesuatu. Yakinkan bahwa mereka mampu, fasilitasi dan motivasilah mereka agar bisa menjadi lebih baik, bahwa mereka mampu melakukan yang terbaik.
Saya yakin masih banyak hal yang bisa dilakukan untuk menjadi guru inspiratif, Apa yang saya tuliskan diatas hanya sedikit dari analisa dan pengalaman saya selama ini. Tentu bukan suatu hal yang mutlak, bapak dan ibu guru yang lain tentu lebih banyak pengalamannya.
Bagi saya bahkan sampai sekarang pun, setelah 11 tahun sudah mengabdi entah berapa siswa yang sudah merasa terbantu dan terinspirasi. Bahkan mungkin belum ada. Namun insyaallh kalau kita ikhlas melayani mereka dengan sepenuh hati, menyayangi, membantu dan terus memotivasi mereka. Mereka akan selalu ingat bahwa kita pernah menjadi sosok yang berarti dalam hidupnya. Sungguh kebahagiaan tak terkira ketika suatu saat, beberapa tahun kemudian ada siswa kita yang merasa/mengatakan bahwa mereka bisa lebih baik karena kita.
Salam sayang untuk guru-guru inspiratif tercinta :
1. Orang tua tersayang (guru di madrasah pertama yang menanamkan nilai-nilai luhur kehidupan)
2. Bu Lala dan Pa Jenjen (guru KKN yang secara tidak langsung membuat saya PD dan ingin menjadi guru)
3. Bu Yani guru SDN Sukamulya (guru kelas 1-2 saat itu) mengajar dengan ksih sayang dan keibuan
4. Pa Dedi guru SDN Sukamulya (menginspirasi saya sehingga menjadi suka pelajaran matematika)
5. Ibu Elit (wali kelas X SLTPN 2 Cisayong) memberikan kepercayaan sehingga membangkitkan kepercayaan diri
6. Ibu Sri (guru B. Indonesia) menghargai karya saya sehingga membuat saya suka puisi, menulis, pidato
7. Ibu Ai (guru matematika SMP) sabar membimbing dan memotivasi (pernah ketemu di angkot setelah beberapa tahun namun masih ingat nama saya)
8. Bapak Endang Zenal (Kepala SMKN SPP TASIKMALAYA) seorang pemimpin yang bijak, mempunyai visi, memberikan siraman rohani. Sampai-sampai saya akan sangat menyesal jika tidak ikut kajian jum'at pagi dengan beliau.
Semoga kesehatan dan keberkahan ilmu selalu dilimpahkan kepada beliau dan guru-guru lainnya yang tidak bisa disebutkan semuanya.
Selamat mengingat guru-guru inspiratif kita dan mari mendo'akan agar pahala atas jasanya selalu mengalir. Aamiin
#harigurunasional
#memaknaihariguru
#guruinspiratif
#terimakasihguruku
#selamathariguru
#pahlawantanpatandajasa
Terimakasih untuk tulisan yg menginspirasi.
BalasHapusSelamat hari Guru Bu
Terimakasih bp sudah mampir.. Selamat hr guru juga bp 🙏😊
HapusLuar biasa Bu, semangat tetap jadi guru yang ikhlas
BalasHapusAamiin.. Terimakasih pa.. Biar selalu menjadi pengingat juga buat saya pa
HapusSuper sekali, begitu mengalir.semangat Bu rina
BalasHapusTerimakasih juga karena ibu mampir dan meninggalkan jejak saya juga jd lebih semangat bu ☺
HapusMelayani dengan hati dan memposisikan dirinya sebagai orang terdekat. Sungguh sebuah refleksi yang cukup dalam. Terima kasih sudah berbagi insirasi dan refleksi. Selamat hari guru bu Rina... salam
BalasHapusTerimakasih jg motivasinya bu 🙏😍
Hapusmenginspirasi untuk saya yang pemula
BalasHapusSama pa saya juga pemula 🙏😍sama2 saling memotivasi pa 🙏
HapusMenjadi inspirasi serta refleksi diri khususnya sebagai seorang guru yang semestinya mampu menjadi model bagi anak didik 🙏
BalasHapusJust sharing dari pengalaman dan pengamatan bu, terimakasih sudah menanggapi 🙏
HapusSangat super dan natural, siapapun yang membaca insya Allah merasakan menjadi pelaku atau patner penulis.
BalasHapusKejujuran profesional sangat menginspirasi.
Pemilihan kata yang sederhana dan mudah dimengerti menambah nuansa tertentu.
Andai semua guru memiliki rasa dan asa seperri itu insya Allah kwalitas pendidikan Indonesia akan segera hebat
Alhamdulillah.. Terimakasih bp atas tanggapan yg memotivasi
HapusTulisan ini sebagai pengingat sy sj, krn trus terang blm mampu menginspirasi org lain hanya saja sy banyak terinspirasi dr guru2 hebat shingga insyllh berusaha melakukan spt yg beliau2 lakukan. Mohon do'a nya 🙏🤗