Senin, 26 Oktober 2020

Dibalik Pandemi, Melek Teknologi, Belajar Lebih Asyik

 

Strategi Pembelajaran "Covid" dan Quiz Interaktif Membuat Belajar di Rumah Semakin Asyik. 

 Sumber : dokumentasi pribadi

Berawal dari kekhawatiran bahwa tingkat partisipasi siswa dalam mata pelajaran yang penulis ampu sangatlah kurang. Terlihat dari kurangnya respon siswa di classroom atau WA group baik hanya sekedar menanggapi ataupun menyerahkan tugas. Pernah terfikir apa yang salah, padahal selalu berusaha hadir tepat waktu sesuai jadwal, penyajian materi diusahakan tidak terlalu membebankan siswa, selalu melakukan komunikasi di wa group but not responding. Namun penulis berbaik sangka dan tidak putus asa.   

Kemudian penulis mencoba menggali kendala yang dihadapi dalam pembelajaran, melalui angket yang disampaikan kepada siswa dan orangtua. 

Salah seorang siswa seperti terekam pada video diatas, merasa kurang efektif kalau BDR. Keinginannya belajar biasa bersama teman-teman dan hampir semua siswa yang mengisi angket mengatakan bahwa kendalanya adalah quota internet yang terbatas sehingga tidak bisa akses tugas. 

Dari situ penulis berfikir. Sepertinya perlu perbaikan dalam strategi pembelajaran jarak jauh. Akhirnya penulis mencoba suatu strategi yang terinspirasi dari situasi sekarang ini yaitu strategi COVID dimana dalam pembelajarannya menggunakan istilah seputar COVID.

Tahapan belajarnya sebagai berikut:

1. Menginventarisir alamat lengkap siswa

2. Menentukan kelompok siswa dengan tempat tinggal terdekat (satu kelompok terdiri dari 3-4 orang) selanjutnya kelompok ini disebut klaster

3. Menunjuk salah satu siswa sebagai koordinator yang bertugas menyampaikan segala informasi terkait pembelajaran dan mengkondisikan tempat belajar di klaster masing-masing. Selanjutnya koordinator ini disebut Tim Gugus Tugas (TGT)

4. Kadang-kadang TGT datang ke sekolah untuk menyerahkan tugas dari anggotanya dan mengambil tugas berikutnya atau mendapatkan informasi selanjutnya

5. Sesekali juga guru yang secara langsung meninjau kegiatan belajar di klaster

6. Untuk pemantauan terselenggaranya KBM di klaster masing-masing, guru melakukan video call dengan anggota klaster tersebut sehingga dapat terdeteksi dengan akurat kehadiran siswanya

 Sumber : dokumentasi pribadi

Setelah kurang lebih satu bulan mencoba strategi ini, dirasakan beberapa manfaat diantaranya:

  • Dengan adanya pembagian klaster, dapat membantu siswa yang tidak bisa akses pembelajaran karena terkendala kuota atau tidak punya fasilitas handphone untuk mendapatkan informasi
  • Klaster terdiri dari siswa yang rumahnya berdekatan sehingga memudahkan koordinasi dan komunikasi
  • Dapat menghemat biaya (data/transport) karena yang datang ke sekolah sekali-kali adalah perwakilan siswa, jadi tidak semua siswa menghabiskan biaya transport untuk datang ke sekolah, data pun hemat karena bisa bergantian menggunakannya. Misalnya minggu ini menggunakan kuota siswa A, minggu depan siswa B dan seterusnya.
  • Tanpa disadari akan tercipta kedekatan antara siswa, guru dan orangtua. Peran orangtua akan sangat diperlukan untuk mendorong siswanya belajar di klaster masing-masing.
  • Dapat lebih terlihat karakter siswa antara lain : tanggungjawab, disiplin, amanah, jujur, kerja keras, rasa ingin tahu, semangat, komunikatif, kooperatif, dll

Berikut dokumentasi pembelajaran BDR dengan menerapkan strategi COVID-19 :

Dengan demikian walaupun sebagian orang banyak mengeluhkan kondisi sekarang ini, baik dari kalangan orangtua, siswa ataupun tenaga pendidik sendiri sebetulnya banyak hikmah yang dapat diambil antaralain :

Penulis mengamati banyak orangtua yang sebelumnya terkesan cuek tidak tahu apa-apa mengenai tugas sekolah anaknya, sekarang lebih aktif dan berusaha mengikuti di sela kesibukan masing-masing, kini mereka mengenal setidaknya beberapa aplikasi yang dipakai untuk pembelajaran daring seperti google classroom, google meet. Hal ini penulis rasakan sendiri sebagai orangtua siswa yang masih duduk di bangku SD orang tuanya lah yang lebih aktif membantu dalam penggunaan gadget.

Namun banyak sekali hal yang perlu disyukuri antara lain, dengan adanya pandemi, hampir semua siswa melek teknologi, mulai siswa PAUD sampai tingkat yang lebih tinggi tidak lepas dari gadget, semua mengakses informasi melalui internet, tidak sedikit orangtua yang lebih faham minimalnya kelas-kelas virtual seperti classroom, kelas maya di rumah belajar, dan sebagainya. Bahkan hampir semua siswa lebih mahir mengakses tugas atau membuatnya dalam berbagai aplikasi yang tersedia di sistem android. Berikut beberapa contoh karya siswa yang menggunakan berbagai aplikasi editor video, walau masih pemula:

Selain para orangtua, para siswa, mahasiswa, kalangan pendidik pun dibuat berfikir lebih kreatif untuk menyajikan pembelajaran yang menarik agar siswa tidak bosan dan selalu semangat belajar walau berada di rumah. Para pendidik lebih banyak mengenal aplikasi seperti yang penulis rasakan sendiri, antara lain:

1. Aplikasi vicon seperti webex, zoom, google meet

2. Aplikasi editor video : camtasia, video maker, dll

3. Aplikasi pembuat presentasi pembelajaran : videoscribe

4. Aplikasi pembuat e-modul : sigil

5. Aplikasi pembuat quiz/tes : google form, mentimeter, quizizz, kahoot

6. Aplikasi pembuat absen online : google form, zohoform

Selain beberapa aplikasi tersebut, para guru dan siswa juga banyak yang lebih mahir berekspresi dalam youtube, tidak sedikit yang memanfaatkan channel youtube sebagai salah satu media belajar, seperti channel yang saya buat "Rina gallery" (Terimakasih atas subscribenya ☺). Berikut salah satu contoh media belajar di channel youtube saya :

Selain melalui youtube, penulis juga memanfaatkan media blog untuk pembelajaran. Ini adalah blog yang penulis gunakan untuk pembelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan. Dapat dicek beberapa postingan mengenai materi PKK : 

https://hariinspirasiku.blogspot.com/2020/08/

https://hariinspirasiku.blogspot.com/2020/08/peluang-usaha-teknik-kendaraan-ringan.html

https://hariinspirasiku.blogspot.com/2020/08/alternatif-usaha-dunia-otomotif.html

https://hariinspirasiku.blogspot.com/2020/09/hak-atas-kekayaan-intelektual-haki.html

https://hariinspirasiku.blogspot.com/2020/10/materi-produk-kreatif-dan-kewirausahaan.html

Demikian pengalaman yang dapat penulis bagikan selama bekerja dan belajar di masa pandemi. Memang penerapan strategi COVID belum dapat dilaksanakan dengan maksimal, namun setidaknya bagi penulis sungguh banyak hikmah yang bisa diambil. 

Dalam hal ini bukan hanya siswa yang belajar tapi juga guru dituntut untuk lebih banyak belajar terutama berkaitan dengan penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Bersyukur bahwa di balik pandemi, banyak kelas-kelas virtual melalui vicon yang bisa diikuti para pendidik, sampai-sampai dalam satu hari bentrok jadwal vicon karena agendanya bersamaan, hal ini dilakukan demi membuat media pembelajaran yang lebih menyenangkan bagi siswa, bermunculan orang-orang hebat yang menguasai IT dan membantu para guru berinovasi, banyak orang tua yang lebih memperhatikan anak-anaknya, banyak pula siswa yang mendapat ilmu pengetahuan baru dengan cara yang baru dan menyenangkan. Dalam hal ini, teknologi sangat berperan dalam membuat media pembelajaran baik luring / daring semakin variatif. Tanpa adanya teknologi pembelajaran daring akan sangat terhambat dan membosankan.

Berikut contoh implementasi penggunaan teknologi salah satu aplikasi quiz interaktif yang digunakan dalam pembelajaran daring,

 

 

  

Terlihat pada gambar diatas bahwa siswa merespon baik dan merasa senang dengan quiz seperti ini karena bersifat interaktif dan kompetitif. Tidak dapat dipungkiri bahwa hal ini dapat diimplementasikan karena adanya teknologi. Dan dengan teknologi dapat membuat pembelajaran menjadi menyenangkan. Namun yang paling penting disadari bahwa Tuhan tidak akan memberikan cobaan diluar kemampuan hambaNya. Dibalik pandemi COVID-19, Tuhan tahu bahwa kita sudah dipersiapkan untuk menghadapi ini. Tuhan tahu bahwa kita mampu bertahan. Keyakinan dan kepasrahan padaNya serta optimis agar imun kita meningkat. Dengan ikhtiar maksimal dan mengikuti protokol kesehatan, semua itu adalah kunci utamanya. Maka senantiasa bersyukur dalam kondisi apapun adalah kewajiban kita, karena yakinlah akan selalu ada hikmah pada setiap peristiwa. 

Dibalik pandemi, terus berinovasi

Dibalik pandemi, melek teknologi

Belajar mandiri, semakin berprestasi

http://gurupenggerakindonesia.com                                                                  

PROFIL

RINA NURAENI, S.Pd                                                                                                                         

Lahir di Tasikmalaya, 8 Juli 1984. Anak kedua dari enam bersaudara. Memulai sekolah di SDN Sukamulya (lulus tahun 1996), SLTPN 2 Cisayong (lulus tahun 1999), melanjutkan ke sekolah favorit di Tasikmalaya SMAN 2 Tasikmalaya dulu SMUN 1 INDIHIANG (lulus tahun 2002), kuliah di UPI Bandung mengambil Program Studi Pendidikan Fisika (lulus tahun 2007). Setamat kuliah saya mengadu nasib di ibukota tahun 2008 mengajar sebagai tenaga kontrak di SD Yayasan Perguruan Cikini (YPC) yang merupakan keluarga pertama saya di dunia pendidikan. Ikon Percik masih terngiang yaitu ucapan “SALAM” ketika bertemu. Baru 1 tahun kontrak di YPC saya mengikuti testing CPNS di kota kelahiran dan Alhmdulillah puji syukur tak terhingga lolos menjadi CPNS di Kabupaten Tasikmalaya penempatan di SMKN SPP (SPMA) yang menjadi keluarga kedua saya. Disinilah saya mendapatkan pengalaman berharga dalam manajemen sekolah karena diamanahi wakasek kurikulum selama kurang lebih 6 tahun. Tahun 2017 saya mengikuti program Keahlian Ganda mengambil jurusan Teknik Kendaraan Ringan Otomotif. Tahun 2019 (genap 10 tahun mengabdi) saya memutuskan untuk mutasi dari SMKN SPP Tasikmalaya ke SMKN 3 Tasikmalaya. Dan disinilah saya sekarang di sekolah yang pada saat baru lulus kuliah, belum mengenal dunia pendidikan, sekedar lewat ke SMK ini dan terlintas di hati saya bahwa akan sangat menyenangkan mengajar disini. Mungkin ini menjadi do’a yang dicatat oleh Yang Maha Kuasa sehingga pada akhirnya sampai sekarang saya berada disini. Moto hidup saya adalah tetap optimis dan berbuat yang terbaik.


14 komentar:

  1. terima kasih sdh ikut memeraihakn lomba blog sumpah pemuda dan bulan bahasa

    BalasHapus
  2. Terimakasih juga om jay atas kesempatannya

    BalasHapus
  3. Wah terimakasih sharingnya bu, inspirasi sekali.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama2 bu Nurlianadewi, sy blm bisa byk berbuat.. Sharing dr tmn2 guru g lainnya sgt inspiratif

      Hapus
  4. Terima kasih bu ,selama ini saya sangat senang belajar sama ibu karena lebih mudah dibanding yang lain,sebeb penjelasannya yang ringkas tapi isinya lengkap dan media pembelajaraanya juga lebih simple dan tidak harus mencari materi lagi dari situs lain

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih juga anakku.. Selalu tanggap dan bertanggungjawab atas tugasnya.. Insyaallh sukses menanti krn hasil takn mengkhianati proses 💪

      Hapus
  5. Membaca Biografi ibu sangat menyenangkan... Apap yang diinginkan terkabul, hingga bisa mengajar di sekolah yang diinginkan saat Kuliah dulu..
    Selamat Bu, Tulisan Ibu juga menginsppirasi dalam menyiapkan bahan ajar bagi Guru
    Terimakaish Sehat selalu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhmdulillah terimakasih sudah manpir.. Msh baru nyoba menulis jadi dimulai dgn memanfaatkan blog ini sebagai media beljar saja..

      Hapus
  6. Tak semua memiliki anugerah seperti ibu...
    Semangat bu...
    Terima kasih blog nya yang menginspirasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhmdulillah.. Terimakasih sdh mampir, mohon jg saran dan kritiknya untuk membangun blog ini lbh bermanfaat 🙏

      Hapus
  7. Sangat bagus tulisannya. Berisi pengalaman dan dilengkapi video.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah terimakasih.. Cm mungkin tulisannya terlalu panjang/bertele2 gk ya?! 🤭🙏

      Hapus
  8. Sangat bagus tulisannya apalagi disertai video.

    BalasHapus

My Profil

Saya Rina Nuraeni merupakan anak ke-2 dari 6 bersaudara, kakak sy laki-laki, 4 adik saya perempuan dan yang bungsu laki-laki jadi kami 4 per...